Desain Komunikasi Visual adalah proses menciptakan pesan atau informasi dengan menggunakan elemen-elemen visual seperti gambar, warna, tipografi, dan bentuk untuk menyampaikan pesan secara efektif kepada audiens. Tujuan dari desain komunikasi visual adalah agar pesan tersebut dapat dengan mudah dipahami, menarik perhatian, dan efektif dalam mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.
Dalam Desain Komunikasi Visual, desainer berusaha menyampaikan pesan dengan cara yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan target audiensnya. Beberapa bidang yang menggunakan Desain Komunikasi Visual adalah periklanan, media sosial, desain grafis, branding, penerbitan, dan banyak lagi.
Proses desain komunikasi visual melibatkan beberapa langkah, termasuk pemahaman tentang pesan yang akan disampaikan, penentuan target audiens, identifikasi elemen visual yang sesuai, dan kemudian pengaturan elemen-elemen tersebut dalam sebuah komposisi yang menyampaikan pesan secara jelas dan efektif.
Contoh-contoh Desain Komunikasi Visual mencakup poster, iklan cetak, brosur, logo, desain situs web, infografis, dan banyak lagi. Penerapan desain komunikasi visual yang baik dapat membantu meningkatkan daya tarik dan efektivitas pesan serta menciptakan kesan yang kuat pada audiens.
Elemen Pembelajaran Desain Komunikasi Visual pada Kurikulum Merdeka :
FASE E – KELAS X
FASE F – KELAS XI – XII
Kunjungan Dunia Usaha dan Industri (KUNDUDI) adalah salah satu kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan untuk melihat secara langsung suasana/kondisi industri yang sesuai dengan program keahlian.
Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Dunia Industri adalah untuk memberikan nilai tambah bagi peserta diklat di SMK Negeri 1 Subang agar memiliki kemampuan kompetensi profesi yang memadai.
Unit produksi adalah aktivitas usaha sekolah terkait langsung atau tidak terhadap program pendidikan dan latihan (Diklat), dalam upaya mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk mendukung pelaksanaan program sekolah. Unit Produksi Sekolah Menengah Kejuruan (UP-SMK) adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah/madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah/madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produk/jasa yang dikelola secara profesional (Bambang Sartono, 2006). Unit produksi SMK juga merupakan suatu usaha incorporated-enterpreneur atau suatu wadah kewirausahaan dalam suatu organisasi yang memerlukan kewenangan khusus dari pimpinan sekolah kepada pengelola untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara demokratis. Unit produksi diperlukan sebagai wahana pelatihan siswa dalam memberikan pengalaman langsung pada sebuah kegiatan usaha dan agar siswa dapat menjadi manusia yang mandiri. Selain itu, unit produksi diperlukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi pada penyelenggaraan pendidikan (Joko Sutrisno, 2006).
Berdasarkan alat dan bahan yang ada di jurusan Desain Grafika SMKN 1 Subang, bidang produksi yang bisa dilakukan di antaranya: Stiker, ID Card, Gantungan Kunci, Pin, Banner, Workshirt, Kaos, Stempel, Kartu Undangan, atau Kerajinan Akrilik. Peluang produksi tersebut mengincar pasar menengah ke bawah, yang artinya bisa dipasarkan di dalam (internal) di sekolah ke peserta didik dan guru ataupun ke pihak luar (eksternal) dengan pasar yang lebih luas. Produksi-produksi yang akan dilakukan di jurusan Desain Grafika SMKN 1 Subang akan dilakukan dengan profesional dan melatih peserta didik di jurusan tersebut untuk mengikuti alur produksi yang di mana meminimalisasi kesalahan dan bekerja secara efisien demi mendapatkan benefit yang maksimal di dalam unit produksi.
Secara umum tujuan Unit produksi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan latihan melalui penyediaan kesempatan pelatihan berproduksi secara profesional bagi peserta didik, serta mendukung pembiayaan operasional pendidikan dan peningkatan kesejahteraan.
Berikut beberapa contoh hasil produk dari Unit Produksi Desain Grafika (N35as D35ign) :
Guru Tamu adalah program pembelajaran dimana para siswa mendapatkan pembelajaran dari instruktur yang berasal dari luar instansi sekolah yaitu dari IDUKA.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah program Pendidikan ganda yang di lakukan di luar lingkungan sekolah (IDUKA) Industri dan Dunia Kerja.